Jakarta Bali Naik Mobil, Pilihan Lain Berwisata
Menikmati waktu libur di Bali Zoo |
Jakarta Bali naik mobil bisa jadi pilihan berlibur yang seru dan asyik bersama teman atau keluarga. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan kenapa memilih mobil sebagai moda transportasi.
Banyak yang beralasan, dengan naik mobil :
- Ada banyak waktu bersama untuk bercerita, bercanda, dan serasa ada kedekatan di antara teman atau keluarga saat melakukan perjalanan.
- Ada beberapa pilihan untuk silaturahmi dengan keluarga, berwisata, atau mengenal suatu tempat sejalan menuju ke destinasi utama yakni Bali.
- Atau mungkin iseng untuk mencoba ketahanan diri dan ketahanan mobil.
Untuk bercerita pengalaman perjalanan saya ke Bali, di awal tahun 2023 saya share beberapa hal ya. Saya menggunakan mobil dengan kapasitas 1,500 cc, bersama keluarga, dan saya sendiri sebagai driver, tidak ada pengganti. Perjalanan saya lalui melalui tol jalur pantura, sampai keluar di Gerbang Tol Probolinggo 2, saat itu Gerbang Tol di Banyuwangi belum dibuka. Dari Probolinggo terus lanjut ke Situbondo dan menyeberang lewat Banyuwangi. Sebelum memulai perjalanan ke Bali dari Jakarta, beberapa hal yang saya persiapkan, yakni
- Mempersiapkan mobil sebaik mungkin di bengkel resmi, semuanya dicek termasuk service, ganti oli, cek kaki kaki mobil, ketebalan ban, dan cek usia aki (accu) karena saya tidak mau ada masalah selama di perjalanan.
- Untuk biaya saat itu dengan memperhitungkan biaya bensin, tiket tol, jajan cemilan, makan, dan uang hotel tidak termasuk untuk oleh oleh, juga tidak termasuk biaya perbaikan, saya perhitungkan 8 juta. Perhitungan 8 juta ini untuk biaya perjalanan selama 9 hari, saya ambil cuti block leave (full seminggu) ditambah 2 hari libur di akhir pekan. Saya berangkay hari Jumat sore, sepulang dari kantor. Untuk perincian biaya akan saya sampaikan di paragraf akhir ya.
- Barang barang kebutuhan selama perjalanan seperti bantal untuk anak, charger HP di mobil, stock air mineral dan snack.
- Uang tunai secukupnya, saat itu saya siapkan uang tunai 1 juta dan 1 gepok uang 2 ribu untuk keperluan parkir, kasih uang di lampu merah, dan kebutuhan ringan lainnya.
Perjalanan terbilang lancar dan saya syukuri, meski sering berhenti karena saya tidak mengejar waktu, yang penting bisa menikmati perjalanan dan selamat sampai tujuan. Ada beberapa Rest Area yang kami suka dan nikmati saat berhenti, dan Rest Area yang wajib berhenti yakni KM 695 ini type B, kl lebih besarnya di KM 725 type A. Baiknya berhenti untuk istirahat sebentar agar saat melanjutkan perjalanan bisa lebih fokus. Ingat ya dari Surabaya menuju Banyuwangi, akan ada persimpangan ruas jalan tol dengan 3 jalan yang berbeda, yakni ke arah Surabaya Kota, ke Probolinggo, dan satunya lagi ke arah Porong. Ambil yang tengah ya, yang ke arah Probolinggo, ingat ke arah Probolinggo.
Sampai di Banyuwangi, sebelum masuk ke penyeberangan, pastikan 2 hal, yakni
- Saya penuhi bahan bakar mobil agar saat masuk Bali saya merasa tenang.
- Kedua beli tiket penyeberangan, dan di sepanjang jalan saat akan masuk terminal penyeberangan, dengan mudah ditemui loket yang menjual tiket penyeberangan. Harga saya rasa masih wajar. Atau kita bisa lakukan pembelian secara online.
Di Bali saat masuk pertama kali, sering dilakukan pemeriksaan mobil yakni ditanya SIM dan STNK mobil, kemudian saya melanjutkan perjalanan melalui jalur selatan. Jalur selatan cukup ramai dengan status padat lancar, namun pasti akan berbeda saat libur anak sekolah. Perjalanan untuk sampai ke Kuta atau Seminyak sekitarnya kurang lebih membutuhkan waktu 4-5 jam dari Gilimanuk. Saya memilih hotel agak jauh dari keramaian pantai dan dekat Pusat Oleh Oleh Krisna, yang mana di depan seberang hotel ada warung Jinggo (seribu lima ratus – istilah nasi bungkus dengan harga terjangkau saat krisis moneter 1998, sekarang nasi jinggo paling murah harga 5 ribu rupiah) untuk sarapan pagi.
Baca : Serunya Wisata ke Bali Zoo bersama Keluarga
Di Bali, saya sekeluarga menghabiskan 5 malam dari rencana awal 3 malam, ternyata anak anak dan istri betah serta nambah kunjungan ke beberapa obyek wisata yang lain. Untuk pengalaman lain seperti berbelanja dan di obyek wisata lain akan saya tuliskan di kesempatan terpisah. Saya pulang lewat jalur selatan, namun saat itu karena lain hal ada kemacetan hampir 1 jam tanpa kepastian akhirnya saya putuskan untuk coba jalur utara, yakni lewat Singaraja. Jalur utara kita akan menemui beberapa tanjakan dan tikungan, serta pemandangan pegunungan yang kadang di musim hujan kita akan temui kabut meski di siang hari. Sebaiknya lewat jalur utara ini berangkat dari Denpasar maksimal jam 10 pagi sudah berangkat. Karena saya jalan santai dan 3 kali berhenti yang seharusnya sampai Gilimanuk jam 3 sore, saya baru sampai di terminal penyeberangan jam 6 maghrib.
Penasaran kah untuk total biaya yang saya habiskan? Yuk kita hitung, sekali lagi diluar oleh oleh dan perbaikan mobil saat persiapan ya. Ini dia perhitungannya :
- Biaya Tol, saya isi kartu e-tol 2 juta, masih ada sisa 136 ribu, 1,964,000
- Biaya bbm, total habis 185 liter, ini gak 100% pertalite semua ya 2,235,000
- Biaya hotel selama di Bali 5 malam, 350 ribu per malam 1,750,000
- Biaya menginap saat perjalanan berangkat, 2malam 450,000
- Biaya menginap saat perjalanan pulang, 1 malam dan 1 malam di Rest Area 360,000
- Uang tunai pegangan dan uang kecil 1 gepok 1,200,000
- Biaya makan 1 hari saya jatah 300 ribu selama di Bali 1,500,000
- Biaya makan selama perjalanan pulang pergi 800,000
Jadi total uang yang
dihabiskan sebesar 10,259,000. Ini pengeluaran untuk 4 orang ya, uang tunai pegangan
yang 1 juta itu, anggap saja habis untuk masuk ke obyek wisata ya. Pengeluaran di atas harusnya bisa ditekan apabila bahan bakar mobil 100% pakai pertalite, serta biaya makan ini juga tiap orang atau keluarga juga relatif nominalnya.
Bagaimana kalau perbandingannya naik pesawat untuk perjalanan 4 orang pp Jakarta Bali selama 5 malam? Kira kira lebih irit ataukah lebih mahal? Ingat ya ada variabel biaya pengeluaran lain atau tambahan, seperti sewa mobil, isi bensin, dan transportasi antar jemput ke bandara.
Baca Juga : 10 Destinasi Wisata Bali Terkenal yang Ramah Kantong
Tips wisata berhemat saat di Bali :
- Pilih warung untuk makan, dan pastikan ada daftar harga.
- Cari penginapan dengan tarif terjangkau lewat aplikasi atau web, dan punya fasilitas parkir mobil.
- Bawa bekal makanan untuk makan siang.
- Hindari peak season, khususnya bersamaan libur sekolah, libur lebaran, atau cuti bersama nasional di akhir pekan.
Cari obyek wisata yang tiket masuknya sesuai budget. Contoh untuk pertunjukan Tari Kecak, tidak semua tempat kasih harga yang sama. Masyarakat Bali sangat terbuka apabila ditanya obyek wisata atau tempat pertunjukan mana yang murah dan sesuai dengan wisatawan nusantara. Jadi kalau ada yang ragu, kita langsung tanyakan saja.
Semoga bermanfaat.