Jepang, Yuuk Buat Perjalanan Musim Dinginmu yang Berkesan
Masyarakat Jepang membuktikan
bahwa budaya dan nilai-nilai luhur bisa tetap diwariskan di tengah modernisasi
dan kemajuan teknologi. Ini dibuktikan dengan etos kerja keras, disiplin, dan
menghargai orang lain serta lingkungan sekitar dimanapun mereka berada.
Nilai-nilai ini yang kemudian bisa dirasakan oleh para turis yang berwisata ke
negara tersebut. Anda yang punya rencana ke Jepang, bersiaplah untuk terkesan
dengan gaya hidup masyarakat di sana dan cara negara tersebut mengemas potensi
wisatanya.
Seperti di Jigokudani, tempat
yang dalam bahasa Jepang berarti "lembah neraka". Tidak seperti
namanya yang menyeramkan, tempat ini justru menawarkan pemandangan yang elok
dan pengalaman wisata yang penuh kesan. Menurut cerita, Jigokudani adalah
kaldera raksasa yang muncul setelah letusan Gunung Kuttara puluhan ribu tahun
silam. Area yang masuk ke dalam situs warisan alam nasional Jepang ini
menyemburkan uap panas, atau mirip dengan cerita-cerita soal neraka pada jaman
dahulu. Semburan itulah yang boleh jadi melatari nama “Jigokudani”.
Bukan cuma kaldera, di kawasan
tersebut wisatawan bisa melihat menuju Jigokudani Monkey Park atau Taman Kera
Jepang Jigokudani yang bisa diakses lewat Shirakawago atau Tateyama Kurobe
Alpine Route. Rute manapun yang dipilih, kalau cuaca dan kondisi mendukung,
Anda tetap akan bisa melihat pemandangan unik berupa kera-kera yang masuk dan
berendam di kolam pemandian air panas alami. Lucu dan menggemaskan.
Sejarah
Selain wisata alam, Jepang juga
sarat akan wisata sejarah, yang cerita-cerita dibaliknya sering kali
menimbulkan decak kagum. Misalnya, di Zenkoji Temple. Salah satu kuil paling
populer di Jepang ini didirikan pada abad ke-7 dan menyimpan patung Buddha pertama
yang pernah dibawa Jepang ketika agama Buddha pertama kali diperkenalkan.
Kalau berkunjung pada akhir
Januari hingga akhir Februari, sempatkan diri Anda untuk datang ke Area Liyama,
yaitu Kamakura Snow Hut Village. Ini adalah rumah-rumah salju yang dbuat
manusia, tempat para pengunjung berkesempatan untuk menyantap makan malam
hotpot khas Jepang. Meski terbuat dari salju, bagian dalam rumah tersebut
justru terasa hangat oleh bara arang. Hangat oleh percakapan dan senda gurau
keceriaan.
Baca Juga : Mengenal Keindahan Alam Korea Lewat Festival
Dilansir di salah satu media
travel terkenal, tradisi membuat kamakura pada puncak musim salju, ketika
seluruh permukaan tanah tertutup salju tebal, telah bertahan selama 400 tahun.
Bagi masyarakat setempat, bangunan tersebut dibangun sebagai penghormatan
terhadap dewa air yang diyakini menurunkan salju. Menyenangkan bukan? Yuuk buat
rencana perjalanan musim dinginmu ke Jepang bersama Pemandu Wisata TOP, yang
menjamin perjalanan menjadi nyaman dan tentunya berkesan.